SELECT LANGUAGE

Sabtu, 17 November 2012

7 PESAWAT TEMPUR TERBAIK


1. F-22 RAPTOR

 Manufacturer: Lockheed Martin
Power Plant: Pratt & Whitney F-119 PW-100
Top Speed: Mach 2.5
Armament: One 20mm cannon, six AMRAAM and two AIM-9 Sidewinder missiles
Karena hampir tak kelihatan ke radar dan kelengkapan dari persenjataan F-22 Raptor, merupakan pesawat tempur USA generasi ke-empat, dengan inovasi yang hebat dan sangat ditakuti. Namun, semua dibarengi oleh biaya produksi yang sebanding dengan dari F-15 dan F-16. Dengan itu, untuk kadar mematikan, produktivitas, Raptor membuat skor yang cukup baik, menempatkan pada peringkat ke-10 pada daftar kita.

2. SEA HARRIER FA2


Manufacturer: British Aerospace
Power Plant: Rolls Royce Pegasus mk 104 or 106 turbofan
Top Speed: 736 mph
Armament: Two 30-mm Aden cannon, plus two AMRAAM and four Sidewinder missiles, two Harpoon or Sea Eagle anti-ship missiles
Dengan kemampuan lebih dalam hal strategi, dapat muncul dari tempat tak diduga, SEA Harrier patut mendapatkan satu peringkat untuk yang ditakuti. Desain unik dan sederhana untuk menghasilkan menjadi pelapis serangan udara baik. Meski mematikan, kecepatan manuver yang rendah dan tidak mampu terbang tinggi membuatny dapat diserang oleh pasukan darat. Meskipun demikian pesawat terbang yang telah dihapus dari operasi frontline ini masih patut mendapatkan satu tempat ke-9.

3. F-4 Phantom


Manufacturer: McDonnell Douglass
Power Plant: Two J79 Spey turbojet afterburning engines
Top Speed: 1,485 mph
Armament: Four AIM 7 Sparrow and four AIM 9 Sidewinder missiles.
Diproduksi dengan jumlah banyak, F-4 Phantom memiliki sejarah operasi yang sangat baik. Tapi pesawat terbang ini patut mendapatkan tempat ketiga dalam hal kecepatan, masa pakai lama dan mematikan.
Phantom adalah basis pengujian untuk teknologi misil; dan pesawat ini memegang rekor sebanyak 5 kali untuk kecepatan untuk selama 13 tahun sebelum dikalahkan oleh fighter yang menempati urutan No. 2 dari daftar top 10 teratas.

4. F-15C Eagle


Manufacturer: McDonnell Douglass
Power Plant: Two Pratt & Whitney F-100-PW-100 afterburning turbofans
Top Speed: Mach 2.5
Armament: One 20-mm cannon, four AIM-7F Sparrow and four AIM-9L Sidewinder missiles
Tak ada fighter lain dalam sejarah yang bisa mendekati kemampuan jenis Eagle. F-15 jauh lebih baik dari F-4 untuk akselerasi, manuver, dan handling.
Fakta, reputasi dari F-15 selama beroperasi di Operasi Pembebasan di Irak, Angkatan udara Saddam Hussein menolak mengudara. Mereka tahu F-15 akan dengan mudah menghancurkan mereka dalam sekejap di udara.

5. Me 262 Schwalbe 


Manufacturer: Messerschmitt
Power Plant: Two Junkers Juno 004s
Top Speed: 540 mph
Armament: Four 30mm MK-108 cannons
Untuk hal inovasi meraih skor mutlak. Menjadi yang pertama untuk jenisny, Me 262 terinspirasi dari ketakutan dan kekaguman, membuatnya menjadi salah satu yang paling ditakuti.
Bagaimanapun, karena pesawat terbang sulit dibuat dan ini yang terkenal adalah mesin bermasalah, produksi pesawat ini sangat sedikit, sepanjang sejarah, pesawat ini hanya beroperasi selama dua tahun. Meskipun demikian, me 262 tetap berada di dalam buku rekor seperti menjadi jet fighter sejati pertama sepenuhnya beroperasi menjadi satu legenda aviasi dan fighter terbaik sepanjang masa.

6. Supermarine Spitfire


Manufacturer: Supermarine Aviation Works
Power Plant: Rolls-Royce Merlin V-12 piston engine
Top Speed: 369 mph
Armament: Eight Browning .303 machine guns; later version, four 20mm cannon
Digunakan di semua kawasan Britania semasa konflik sepanjang Perang Dunia II, Spitfire menjadi simbol dari era kemenangan Inggris.

7. Sopwith Camel


Manufacturer: Sopwith Aviation Company
Power Plant: Clerget rotary engine
Top Speed: 112 mph
Armament: Two Vickers .303 machine guns
Tercatat sepanjang operasionalny paling tidak telah menjatuhkan 1,200 pesawat terbang musuh, Sopwith Camel berhak dimasukkan ke salah satu terbaik fighter sepanjang masa. Desain yang solid, kurang menarik sih, namun semua orang setuju bahwa layak mendapat gelar fighter terbaik sepanjang masa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar