Monyet hitam
sulawesi
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
|
||||||||||||||
Macaca nigra
|
Monyet
hitam sulawesi adalah satwa endemik dari Pulau
Sulawesi bagian
utara dan beberapa pulau di sekitarnya. Ciri khasnya adalah rambut berwarna
hitam di sekujur tubuh kecuali punggung dan selangkangan yang agak terang.
Kepala hitam berjambul, muka tidak berambut,
moncong lebih menonjol. Panjang tubuh hingga 44,5-60 cm, ekor 20 cm dan berat
15 kg.
Satwa
ini dilindungi berdasarkan UU RI No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah RI
No.7 Tahun 1999. Hewan ini bisa ditemukan di Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus, Cagar
Alam Gunung Duasudara, Cagar
Alam Gunung Ambang, Gunung Lokon dan Tangale, dan menyukai
tempat-tempat di dekat perairan.
Monyet hitam sulawesi Merupakan jenis primata
yang mulai langka dan terancam kepunahan. Kera Hitam Sulawesi yang dalam bahasa
latin disebut Macaca nigra merupakan
satwa endemik Sulawesi Utara.
Kera Hitam Sulawesi selain mempunyai bulu yang berwarna
hitam juga mempunyai ciri yang unik dengan jambul di atas kepalanya. Kera yang
oleh masyarakat setempat disebut Yaki ini semakin hari semakin langka dan
terancam punah. Bahkan oleh IUCN Redlist digolongkan dalam status
konservasi Critically Endangered (Krisis).
Kera Hitam Sulawesi sering juga disebut monyet berjambul.
Dan oleh masyarakat setempat biasa dipanggil dengan Yaki,
Bolai, Dihe. Dalam bahasa Inggris primata langka ini disebut dengan
beberapa nama diantaranya Celebes Crested Macaque, Celebes Black ape,
Celebes Black Macaque, Celebes Crested Macaque, Celebes Macaque, Crested Black
Macaque, Gorontalo Macaque, Sulawesi Macaque. Dalam bahasa latin
(ilmiah) Kera Hitam Sulawesi dinamai Macaca nigra yang
bersinonim dengan Macaca lembicus (Miller,
1931) Macaca malayanus (Desmoulins, 1824).
Ciri-ciri Kera Hitam Sulawesi. Kera
Hitam Sulawesi (Macaca nigra)
mempunyai ciri-ciri sekujur tubuh yang ditumbuhi bulu berwarna hitam kecuali
pada daerah punggung dan selangkangan yang berwarna agak terang. Serta daerah
seputar pantat yang berwarna kemerahan.
Pada kepala Kera Hitam Sulawesi (Yaki) memiliki jambul.
Mukanya tidak berambut dan memiliki moncong yang agak menonjol. Panjang tubuh
Kera Hitam Sulawesi dewasa berkisar antara 45 hingga 57 cm, beratnya sekitar
11-15 kg.
Habitat dan Tingkah Laku. Kera
Hitam Sulawesi hidup secara berkelompok Besar kelompoknya terdiri antara 5-10
ekor. Kelompok yang besar biasanya terdiri atas beberapa pejantan dengan banyak
betina dewasa dengan perbandingan satu pejantan berbanding 3 ekor betina.
Primata yang menyukai jenis–jenis pohon yang tinggi dan
bercabang banyak. Sepertti Beringin (Ficus sp) dan Dao (Dracontomelon dao) ini
merupakan hewan omnivora, mulai dari buah-buahan hingga serangga. Musuh utama
Kera Hitam Sulawesi (Macaca nigra) ini
sama seperti tarsius yaitu ular Phyon.Primata ini banyak menghabiskan
waktu di pohon.
Penyebaran Kera Hitam Sulawesi biasanya terfokus di hutan
primer pada lokasi yang masih banyak jenis pohon berbuah yang biasa dimakan
oleh satwa ini. Daya jelajahnya (home range) selalu menuju ke satu arah dan
akan kembali kearah semula dengan daya jelajah antara 0,8–1 km.
Binatang langka ini dapat ditemui di Sulawesi Utara
di Taman Wisata Alam Batuputih, Cagar Alam Gunung Tangkoko Batuangus,
Cagar Alam Gunung Duasudara, Cagar Alam Gunung Ambang, Gunung Lokon dan
Tangale. Juga dibeberapa pulau seperti di pulau Pulau Manadotua and Pulau
Talise, Pulau Lembeh (kemungkinan telah punah), termasuk di Pulau Bacan
(Maluku).
Konservasi. Kera
Hitam Sulawesi merupakan satwa yang dilindungi di Indonesia berdasarkan UU RI
No.5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah RI No.7 Tahun 1999. Populasi Kera
Hitam Sulawesi berdasarkan data tahun 1998 diperkirakan kurang dari 100.000
ekor. Jumlah ini diyakini semakin mengalami penurunan. Penurunan popolasi ini
sebagian besar diakibatkan oleh perburuan liar.
Karena jumlah populasinya yang semakin menurun, IUCN
Redlist memasukkan Kera Hitam Sulawesi dalam daftar status konservasi Critically
Endangered (kritis) sejak tahun 2008. Dan CITES juga
memasukkan satwa endemik ini sebagai Apendix II.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar